MUQODDIMAH
Kita mungkin sering membaca shalawat, Sekarang ini banyak sekali
album-album sholawat yang bermunculan sebut saja Habib Syech, Cinta
Rasul, Cahaya Rasul, Sholawat Banjari dan masih banyak lagi album
sholawat yang lainnya. Sering juga kita melantunkan shalawat, tapi
apakah kita tahu apa sich sebenarnya arti shalawat itu sendiri, seperti
apa bacaan shalawat, apa hukum membaca shalawat dan apa saja khasiat,
manfaat, keutamaan, atau faedah membaca shalawat? Masuk-islam.com telah
membahasnya dibawah ini, mari kita simak:
![]() |
Pengertian Shalawat
Shalawat menurut bahasa : Ada dua makna:
1. Do'a dan mendo'akan agar diberkahi.
2. Ibadah
Sebagaimana firman Allah :
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً
تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ
لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka.
Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (at-Taubah : 103)
Shalawat menurut syar’i : Shalawat menurut syar’i sebagaimana para ulama
memaknainya, diantaranya para mufasirin mereka menyebutkan shalawat adalah
pujian kepada nabi nabi Muhammad SAW.
Makna shalawat kepada Nabi adalah sebagaimana firman Allah 'azza wa jalla :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .” (al-Ahzab : 56)
Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya ketika menafsirkan
ayat ini, bahwa Imam Bukhari meriwayatkan, Abu ‘Aliyah berkata : Shalawat Allah
adalah pujian-Nya kepada Nabi di sisi Malaikat. Sedangkan shalawat para
Malaikat adalah do’a.
Yang dimaksud dengan ayat ini adalah bahwa Allah mengabarkan
kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukkan seorang hamba dan Nabi-Nya di
sisi-Nya di alam tinggi. Yaitu Allah memujinya di sisi para malaikat muqorrobiin,
dan para malaikatpun bershalawat kepadanya. Kemudian Allah U memerintahkan penduduk alam bawah
(bumi) untuk mengucapkan shalawat dan salam kepadanya, agar menyatu antara
pujian yang di alam atas dan penghuni alam bawah seluruhnya.
“Dengan ayat ini Allah memuliakan Rasul-Nya baik semasa
hidup maupun setelah beliau wafat, disebutkan pula kedudukan beliau; selain itu
dengan ayat ini pula Allah membersihkan seluruh kesalahan diri dan keluarga
beliau. Sehingga, makna shalawat Allah atas beliau adalah rahmat dan ridha-Nya,
adapun shalawat dari malaikat adalah do’a dan istighfar, sedangakan shalawat
dari umatnya adalah do’a dan menghormati serta mengagungkan perintahnya”,
ungkap Imam al-Qurthuby dalam tafsirnya.
Selanjutnya Ibnu Katsir menambahkan bahwa bukan hanya satu
ulama’ yang berkata : Shalawat Rabb adalah rahmat sedangkat shalawat malikat
adalah istighfar. Diantaranya Ibnu Abbas t sebagaimana yang disebutkan oleh
Imam as-Suyuthi dalam tafsirnya bahwasannya Imam Ibnu Mardawaih meriwayatkan
dari Ibnu Abbas berkata tentang ayat ini: Shalawat Allah kepada Nabi adalah
pengampunan-Nya, karena sesungguhnya Allah U tidak bershalawat (berdo’a)
melainkan mengampunkan. Adapun shalawat manusia atas Nabi adalah istighfar
(permohonan ampun kepada Rabbnya).
Ibnul Qoyyim -Rahimahullah- berkata dalam buku “Jalaul
Afham”: “Artinya bahwa jika Allah & malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bershalawat & salam untuknya
karena kalian telah mendapatkan berkah risalah & usahanya, sebagai
kemuliaan di dunia & di akhirat.”
Banyak pendapat tentang pengertian Shalawat untuk Nabi r, & yang benar adalah seperti
apa yang dikatakan oleh Abul Aliyah: “Sesungguhnya Shalawat dari Allah itu
adalah berupa pujian bagi orang yg bershalawat untuk beliau di sisi
malaikat-malaikat yang dekat” (Imam Bukhari meriwayatkannya dalam Shahihnya
dengan komentar yang kuat) Dan ini adalah mengkhususkan dari rahmat-Nya yg
bersifat umum. Pendapat ini diperkuat oleh syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.
Salam:
Artinya keselamatan dari segala kekurangan & bahaya, karena dengan
merangkaikan salam itu dengan sholawat maka kitapun mendapatkan apa yang kita
inginkan & terhapuslah apa yang kita takutkan. Jadi dengan salam maka apa
yang kita takutkan menjadi hilang & bersih dari kekurangan & dengan
sholawat maka apa yang kita inginkan menjadi terpenuhi & lebih sempurna.
Dalil Disyari’atkannya Bershalawat Kepada Nabi Shalallahu
‘Alaihi Wasalam
Diantara hak Nabi r yang disyari’atkan Allah U atas umatnya adalah agar mereka
mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Alllah U dan para malaikatNya telah
bershalawat kepada beliau r, dan Allah U memerintahkan kepada hamba-Nya agar mengucapkan shalawat
dan taslim (mengucapkan salam) kepada beliau.
Allah
U berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya .” (al-Ahzab
: 56)
Ibnu Abi Hatim, Abu Syaikh dan Ibnu Marduwaih telah
meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa bani isroil berkata kepada Musa u “Apakah Robbmu bershalawat
kepadamu?” Maka Allah berseru kepada Musa, “Wahai Musa jika mereka bertanya
kepadamu apakah Robbmu bershalawat kepadamu, maka katakanlah ya! Aku dan para
malaikatKu bershalawat kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Ku”. Maka turunlah
kepada Rasulullah r ayat ini.
Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya ketika menafsirkan
ayat ini, bahwa Imam Bukhari meriwayatkan, Abu ‘Aliyah berkata : Shalawat Allah
adalah pujian-Nya kepada Nabi di sisi Malaikat. Sedangkan shalawat para
Malaikat adalah do’a.
Ibnu Abbas berkata : “Mereka bershalawat” mereka
meminta barakah. Demikian yang dita’liq oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas.
Hal serupa juga disebutkan oleh as-Suyuthi dalam tafsirnya,
beliau menyebutkan bahwasannya Ibnu Jarir, Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, dan
Ibnu Marduwaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa maksud dari yusholluuna
(mereka bershalawat) adalah yatabarrokuuna (mereka meminta berkah).
Diriwayatkan pula dari Sufyan ats-Tsaury dan ulama semasanya
“Sahalawat Rabb adalah rahmat, sedang shalawat malaikat adalah istighfar”.
Dikemukakan oleh Ibnu Abi Hatim dari Atho’ bin Abi Rabah
berkata tentang ayat;
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
Shalawat Allah adalah sebagaimana firman-Nya “Rahmatku telah
mengalahkan kemurkaanku” dan maksud ayat ini adalah Allah mengabarkan kepada
hamba-Nya (Nabi Muhammad) bahwa Dia U memujinya di sisi para
malaikatnya, sehingga para malaikatpun bershalawat kepadanya, lalu Allah
memerintahkan penduduk bumi agar bershalawat dan mengucapkan salam penghormatan
kepadanya. Oleh karenanya terkumpulah pujian atas beliau Nabi (Nabi Muhammad)
dari penduduk dua alam (alangit dan bumi) tersebut.
Dari ar-Robi’ dari anas mengatakan bahwasannya Allah telah
mengagungkan Rasul-Nya, di dunia berupa ditinggikannya nama beliau dan tampak
jelas din yang dibawanya di muka bumi dan langgengnya pengamalan syari’at Allah
yang dibawanya. Sedangkan di akhirat ialah berupa syafa’at beliau bagi umatnya,
besarnya ganjaran baginya, mendapat tempat yang terpuji.
Ibnu Jarir at-Thobari menafsirkan firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ
Bahwasannya Allah U mengatakn : “Wahai orang-orang
yang beriman berdo’alah untuk Nabi Allah Muhammad r.”
Kandungan
dari ayat ini bahwasannya Allah mengasihi Nabi-Nya, dan menyeru para malaikat
untuk memintakan ampun baginya. Hal itu karena perkataan shalat dalm perkataan
arab juga berarti do’a.
Sesungguhnya
Allah mengabarkan bahwa dia bershalawat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di
dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً هُوَ الَّذِي
يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى
النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu
pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang
yang beriman.”
(al-Ahzab : 41-43)
Di
dalam hadits disebutkan :
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوْفِ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada
orang-orang yang berada di shaff (barisan ) sebelah kanan.”
Dalil Dari Hadits
Adapun diantara hadits-hadits yang mensyari’atkan perintah
untuk bersholawat kepada Rosulullah r adalah sebagai berikut:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال
رسول الله صلّى الله عليه و سلّم : لا تجعلوا بيوتكم ولا تجعلوا قبري عيدا و صلوا
عليّ فإنّ صلاتكم تبلغني حيث كنتم
Dari Abu Hurairah t bahwa Rosulullah r bersabda: “Janganlah kalian
menjadikan rumah-rumah kalian kuburan, dan janganlah kalian menjadikan
kuburanku sebagai tempat perayaan, bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya
ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalian berada.”
[HR.Abu Daud no.2044 dengan sanad hasan]
Syaikh Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: Beliau mengisyaratkan dalam hadits tersebut bahwa
sholawat dan salam yang diucapkan oleh umatnya akan sampai kepadanya, baik
dekat maupun jauh, oleh karena itu tidak perlu bagi kalian untuk menjadikannya
(kuburan Rosulullah) sebagai tempat perayaan.
Dalam hadits yang lain disebutkan:
Dari Ka’ab bin Ujroh berkata: tatkala turun ayat:
إنّ الله و ملائكته يصلّون على
النّبيّ ياأيها الذين آمنوا صلو عليه و سلّموا تسليما
Aku berdiri dan berkata: Salam kepadamu telah kami ketahui,
maka bagaimanakah sholawat kepadamu? Beliau bersabda : ucapkanlah:
اللهم صل على محمد و على آل محمد كما
صليت على إبراهيم و آل إبراهيم إنّك حميد مجيد و بارك على محمد و على آل محمد كما
باركت على إبراهيم و آل إبراهيم إنك حميد مجيد
“Ya Allah berikanlah sholawat kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan sholawat kepada Ibrohim
dan keluarga Ibrohim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. Ya
Allah berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Ibrohim dan keluarga
Ibrohim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [HR.Tirmidzi]
Hadits lain, Imam Ahmad meriwayatkan bahwa ‘Ashim bin
‘Ubaidillah berkata, aku mendengar ‘Abdullah bin Abi Robi’ah bercerita,
bahwa ayahnya berkata, aku mendengar Rosulullah bersabda:
من صلى عليّ صلاة لم تزل الملائكة
تصلي عليه ما صلى علي فليقل عبد من ذلك أو أكثر
“Barang
siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, niscaya para malaikat akan
bersholawat kepadanya selama dia bersholawat kepadaku, maka seorang hamba
berbuat itu sedikit ataupun banyak.”
Dalam hadits yang lain juga disebutkan:
البخيل من ذكرت عنده فلم يصل علي
“Orang yang pelit adalah orang yang aku disebut di sisinya
dan dia tidak bersholawat kepadaku.” [HR.Tirmidzi no.3891 dari hadits Sulaiman bin Bilal,
kemudian dia berkata: hadits ini ghorib shohih]
Hadits ini dan hadits sebelumnya menjadi dalil bagi wajibnya
bersholawat kepada Nabi r. Inilah madzhab sekelompok ulama, di antaranya adalah
ath-Thohawi dan al-Halimi. Serta diperkuat oleh hadits-hadits lain di antaranya
yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bahwa Ibnu Abbas berkata, Rosulullah r bersabda:
من نسي الصلاة علي أخطأ طريق الجنة
Diceritakan dari sebagian ulama’ bahwa diwajibkan
bersholawat kepada Rosulullah r sekali seumur hidup, sebagai sikap menjunjung tinggi
perintah ayat. Kemudian dianjurkan dalam segala hal. Inilah pendapat yang
didukung oleh Qodli Iyadl setelah menceritakan adanya ijma’ tentang kewajiban
bersholawat kepada beliau secara global. Dia berkata, at-Thobari menceritakan
bahwa kemungkinan ayat ini adalah anjuran dan dia mengklaim adanya ijma’ dalam
masalah ini. Dia berkata: “Boleh jadi yang dimaksud adalah yang lebih dari satu
kali dan yang wajib adalah yang satu kali tersebut, seperti syahadat kepada
Nabi”. Sedangkan yang lebih, merupakan perkara yang dianjurkan dan disenangi di
antara sunnah-sunnah islam dan syiar penganutnya. Namun pendapat ini tidak
disetujui oleh Imam Ibnu Katsir sebagaimana yang beliau sebutkan dalam
tafsirnya, beliau mengatakan: ”(Menurutku) ini adalah pendapat yang aneh karena
adanya perintah yang berkenaan dengan kewajiban bersholawat kepada beliau di
banyak waktu. Di antaranya ada yang wajib dan ada pula yang dianjurkan”.Wallahu A’lam
Faedah
dan Keutamaan Shalawat Kepada Rasulullah
Sungguh, setiap apa yang Allah U perintahkan sudah sangat pasti
Allah U persiapkan pula pahala bagi siapa
yang mengamalkannya. Adapun keutamaan dan faedah shalawat kepada Rasulullah r diantaranya:
1.
Menjalankan perintah Allah.
Sebab,
Allah Ta’ala telah berfirman :
إِنَّ اللّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيما
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.”
(al-Ahzab : 56)
Oleh karenanya, orang-orang yang bershalawat kepada Nabi r berarti telah mentaati perintah
Allah U.
2.
Allah juga bershalawat kepada
Rasulullah.
3.
Para malaikat juga bershalawat
kepada Rasulullah.
4.
Mendapatkan sepuluh shalawat dari
Allah untuk setiap kali satu shalawat kepada Rasulullah r.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ r
قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Dari
abu hurairah bahwasannya Rasulullah r bersabda: barang siapa yang
bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat
kepadannya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 70, Abu Dawud no. 1532, Tirmidzi no.
487, an-Nasa-I no. 1295, Ahmad no. 9089, 9117, 10558, Ad-Darimi no. 2828 )
5.
Diangkat baginya sepuluh derajat,
dan dihapus darinya sepuluh keburukan.
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَمَ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ
عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرَ
دَرَجَاتٍ
“Abas
bin malik berkata, telah bersabda Rasulullah r baranga siapa yang bershalawat
kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali
dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.” (HR. an-Nasa-I no. 1296.)
6.
Ditulis baginya sepuluh kebaikan.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ: مَنْ صَلَّى عَلَي مُرَّةً وَاحِدَةً كَتَبَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسنات
Dari
Abu Hurairah t,
Rasulullah r
bersabda : “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah
menulis baginya sepuluh kebaikan.” (HR. Ahmad no. 7772, 7773)
7.
Shalawat merupakan sebab mendapatkan
syafaat Rasulullah r.
عَنْ رُوَيْفِعِ بْنِ ثَابِتِ
اَلْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r, قَالَ: مَنْ
صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَقَالَ اَللَّهُمَّ أَنْزِلْهُ الْمَقْعَدَ الْمُقَرَّبَ
عِنْدَكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ
Dari
Ruwaifi’ bin tsabit al-anshari bahwasannya Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang
bershalawat kepada Muhammad dan berkata “Allahumma anzilhul maq’adal
muqorrob ‘indaka yaumal qiyamah (ya Allah berilah dia kedudukan yang dekat
denganmu di hari kiamat)” maka wajib baginya mendapatkan syafa’atku.”
8.
Shalawat merupakan sebab diampuninya
dosa.
9.
Menjadikan seorang hamba dekat
dengan beliau r
pada hari kiamat.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r قَالَ : أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
Dari
abdullah bin mas’ud, bahwasannya Rasulullah r bersabda : “Manusia yang paling
utama denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat
kepadaku.”
10.
Shalawat merupakan sebab Allah akan
memberikan seorang hamba apa yang dia inginkan.
11.
Menjadi sebab terpenuhinya segala
kebutuhan.
12.
Shalawat menjadi sebab seseorang
memperoleh shalawat dari Allah dan para malaikat-Nya. [Al-ahzab : 43]
عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرٍو يَقُوْلُ
مَنْ صَلَّى عَلَى رَسُوْلِ اللهِ r صَلَاةً صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَمَلَائِكَتُهُ سَبْعِيْنَ صَلَاةً فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ
لِيُكْثِرْ
“Abdullah
bin ‘amru berkata, barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullahr satu kali, niscaya Allah dan para
malaikat-Nya akan bershalawat kepadanya tujuh puluh kali.”
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ
تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا صَلَّى عَلَيَّ فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ
لِيُكْثِرْ
“Barangsiapa
yang bershalawat kepadaku satu shalawat, niscaya para malaikat akan
bereshalawat kepadanya selama dia bershalawat kepadaku. Maka seorang hamba
berbuat itu sedikit ataupun banyak.”
13.
Ia merupakan pensuci dan pembersih
bagi orang yang bershalawat.
14.
Shalawat merupakan sebab kabar
gembira seorang hamba dengan surga sebelum dia wafat.
15.
Menjadi sebab selamat dari
malapetaka pada hari kiamat.
16.
Menjadi sebab baiknya sebuah majlis.
17.
Menjadi sebab seorang hamba ingat
terhadap apa yang dia sedang lupa.
18.
Dengan bershalawat menjadikan sebab
hilangnya kefaqiran.
19.
Menghilangkan sifat bakhil dalam
diri seorang hamba.
20.
Merupakan pensukses do’a, dan
menjadi hina jika ditinggalkan dalam do’a.
21.
Menempatkan pelakunya ke jalan
surga, dan melemparkan orang yang meninggalkannya dari jalan surga.
22.
Menyelamatkan dari buruknya majlis
yang tidak menyebut di dalamnya nam Allah.
23.
Menjadi sebab sempurnanya kalam yang
dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya.
Menjadi
penerang seorang hamba tatkala berada di atas shiroth.
24.
Mengeluarkan seorang hamba dari
kerasnya hati.
25.
Menjadi sebab langgengnya pujian
Allah terhadap orang yang bershalawat diantara para penghuni langit dan bumi.
26.
Menjadi sebab meraih rahmat Allah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar